Wortel (Daucus carota L.) adalah tumbuhan jenis sayuran umbi, berwarna jingga kekuningan atau kuning kemerahan, dengan tekstur seperti kayu. Bagian yang dapat dimakan adalah umbinya, yang menyimpan cadangan makanan.
Berikut adalah keterangan lebih detail tentang wortel:
Taksonomi:
Wortel termasuk dalam famili Apiaceae (suku adas-adasan).
Siklus Hidup:
Wortel merupakan tumbuhan biennial, artinya memiliki siklus hidup dua tahun. Pada tahun pertama, ia menumbuhkan roset daun dan akar, sedangkan pada tahun kedua, batang bunga tumbuh dan menghasilkan bunga putih.
Ciri-Ciri:
Wortel memiliki akar tunggang yang membesar dan menyimpan cadangan makanan, serta batang pendek dan daun yang menyirip.
Warna dan Bentuk:
Wortel umumnya berwarna jingga kekuningan, namun juga ada varietas yang berwarna kuning, ungu, merah, atau putih. Bentuk umbi wortel bervariasi, dari silindris, kerucut, hingga bulat.
Gizi dan Manfaat:
Wortel kaya akan beta-karoten, yang merupakan sumber vitamin A. Selain itu, wortel juga mengandung serat, vitamin K, dan kalium, yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan, mata, dan sistem kekebalan tubuh.
Penggunaan:
Wortel dapat dimakan mentah, direbus, dipanggang, atau dijadikan jus. Wortel juga sering digunakan dalam berbagai masakan, seperti sup, tumis, dan salad.
Bayam (Amaranthus) adalah tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting bagi tubuh.[1]
Pemerian botani
Ternasemusim yang menyukai iklim hangat dan cahaya kuat. Bayam relatif tahan terhadap pencahayaan langsung karena merupakan tumbuhan C4. Batang berair dan kurang berkayu. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, berwarna hijau, merah, atau hijau keputihan. Bunga tersusun majemuk tipe tukal yang rapat, bagian bawah duduk di ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bijinya berwarna hitam, kecil, dan keras.
Penggunaan
Tanaman Bayam
Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia Timur dan Asia Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa Inggris sebagai Chinese amaranth. Di Indonesia dan Malaysia, bayam sering disalahartikan menjadi "spinach" dalam bahasa Inggris (mungkin sebagai akibat penerjemahan yang dalam film kartun Popeye), padahal nama itu mengacu ke jenis sayuran daun lain - lihat Bayam (Spinacia).
Di tingkat konsumen, dikenal dua macam bayam sayur: bayam petik dan bayam cabut. Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter) dan daun mudanya dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-gado), urap, serta digoreng setelah dibalur tepung. Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam untuk waktu singkat (paling lama 25 hari), lebih cocok untuk dibuat sup encer seperti sayur bayam dan sayur bobor. Bayam petik biasanya berasal dari jenis A. hybridus (bayam kakap) dan bayam cabut terutama diambil dari A. tricolor. Jenis-jenis lainnya yang juga dimanfaatkan adalah A. spinosus (bayam duri) dan A. blitum (bayam kotok).
Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain (besi merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis) sehingga berguna bagi penderita anemia.
Beberapa kultivar A. tricolor memiliki daun berwarna merah atau putih dan dipakai sebagai tanaman hias, meskipun dapat pula disayur. Jenis tanaman hias lainnya adalah A. caudatus karena tandan bunganya berwarna merah panjang menggantung seperti ekor. Di tempat asalnya, bayam dimanfaatkan bijinya (bayam biji) sebagai sumber karbohidrat. Biji ini sekarang juga populer sebagai makanan diet karena tidak menyebabkan kegemukan.
Akar tunggang bayam juga dimanfaatkan sebagai obat. Kebanyakan digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif memenuhi kebutuhan hidup.